It's Yours

I just wanna talk what I want to talk.
There's no big idea down, But hope the simple thought will be a great simplicity.

Tuesday 26 January 2016

Hadiah berupa lamaran

Ini hadiah!

Siapa yang menggerakan hati...meringankan langkahnya untuk tetap berjuang, meneguhkan keyakinannya untuk menunjukan, dan menerima saat menemui perubahan.
Kisah cinta yang mudah memang hanya diciptakan di dalam kisah-kisah dongeng pengantar tidur gadis-gadis kecil. Alur dan akhirnya mudah ditebak. Namun tidak demikian dengan kisah aku dan dia.
2 Februari 15 adalah pembulatan awal komitmen yang diawal saja sudah ketar ketir untuk diyakini akan berjalan mulus, langkah pertama kami sudah sedikit berbeda dengan cerita cinta pasangan muda diawal hari jadinya. Namun, beginilah aku dan dia. Saling membisik bahwa badai tak akan menenggelamkan, bahwa batu tidaklah terlalu menyakitkan, dan gelap tidaklah menyesatkan. Dia berdiri tegap didepan ku, mengulurkan tangan dan memandangku. Matanya membuatku menyambut uluran tangannya dan berdiri menemaninya tepat disamping ia menatap kedepan. Aku disampingnya, sejak tanggal itu dan hingga nanti.
Menerima semua kelebihannya bukanlah cinta, itu adalah hadiah. Aku memilihnya bukan hanya semua yang berada pada dirinya indah, namun dengan segala lemahnya yang bisa aku isi. Bagitu pula aku untuknya. Cinta bukan menunjukan siapa yang beruntung, namun apakah kita bisa beruntung. Menguatkan satu sama lain, mengingatkan saat yang satu lupa, menenangkan saat yang satu gelisah, mendorong saat yang satu hendak mundur, dan menerima saat yang satu merasa tak bermakna. Beruntunglah bila cinta sudah seperti itu.
Bagaikan ceri film, aku saat ini merasakan menjadi seorang putri yang kehilangan istana dan pengikutku. Namun ia datang menyambutku, menerima ku hingga titik terendah ku. Menawariku untuk mengembala saja dengannya. Katanya, ia tak mengharapku untuk kembali mengambil apa yang biasa aku miliki, aku cukup menjadi aku, namun aku yang baru dengan hati yang lebih lembut dan lebih sedikit meredam ambisi adalah kebahagiaan lebih untuknya. Ia mengatakan, bila menginginkan bulan, bukan lah ia orangnya, bila menginginkan emas, bukanlah ia orangnya. Tapi, bila aku mencari sahabat dan pejuang, dialah orangnya. Ia meyakinkan ku bahwa ia mampu menikmati dunia bersama ku tanpa bosan, melakukan banyak hal dengan ku tanpa malu, dan pergi pagi pulang malam adalah bukti perjuangannya untuk dihargai. Lalu aku tertegun dan menunduk, maka apa lagi yang aku cari, bila seseorang sudah hadir dan membuktikannya sedikit demi sedikit, dengan yakin dan tak banyak menghadiahkan kata atau janji.
Lantas apa yang harus aku beri untuk pembalasan cintanya...aku selalu berkata padanya, padaku sendiri dan pada Ia yang memiliki diriku juga hidupku seluruhnya. Saat ini hanya untaian do’a yang tak pernah lupa untuk aku pinta yang bisa aku beri, kutahan langkahku untuk pergi jauh demi menggapai impian atas kehausan ambisiku, ku belajar melunak untuk dia yang sudah bijak, aku menjaga hati jauh lebih dalam yang bisa aku lakukan, karena aku sudah tak lagi putri dengan segala kemewahannya. Aku kini memulai segalanya dengan baju lusuhku, masih kan kamu mau menunggu dan bahkan menemaniku untuk mengganti baju dengan yang jauh lebih pantas dan kau pun suka? Bersabarlah dengan ku.
24 Janurai 16, apa yang kamu lakukan? Aku menangis hari sendirian. Kamu membuktikannya, kamu menerima dan bersedia menemaniku hingga aku pantas ada ditempat yang kelak pantas untuk ku. Kau menghadiahkanku hal terindah dari seluruh hadiah yang pernah aku dapatkan, dari sejuta untaian cinta yang pernah aku dengar, dari ribuan janji yang terlihat manis. Kau dan Ayah juga ibu mu mengikatku, untuk menutup hati demi peminta hati yang lain, meminta ku untuk jauh lebih baik dari sebelumnya, untuk semakin manjaga cinta agar bisa kita genggang pada waktunya yang tepat. Kau melamar ku...
Tidak ada yang aku tutupi sedikitpun, hitam dan putihku kau jelas sudah tahu. Begitu juga aku. Kemarin, saat aku berdebar menanti mu datang, aku berdialog dengn perasaan dan logika ku. Apa aku bisa selamanya mencintai orang yang sama, dan itu kamu? Perasaan ku menjawab “tentu”, saat ini saja aku kerap jatuh cinta lagi dan lagi, cinta yang putih, tulus, tanpa pengharapan hitam dari mu, kau melindungi ku dan hal itu yang membuat aku akan membuktikan bahwa aku bisa memberi mu klebih dari apa yang bisa kau bayangkan. Semoga kelak aku bisa menjadi bahu untuk kau berkeluh kesah selain sejadah mu, semoga kelak aku bisa menjadi tongkat, saat kamu merasa lelah berjalan dengan kedua kaki mu, aku juga akan berjuang bersama mu. Lalu aku bertanya, apakah aku pantas untuk kamu yang terus menerus baik untuk ku, sedang aku yang cengeng dan sering membuat mu lelah memikirkan ide agar aku tersenyum kembali? Maka perasaantu mengatakan lagi “tentu”, aku rela melepaskan sayap ku dan tak lagi pergi jauh, tak lagi mengasingkan mu saat aku sibuk, tak lagi berambisi banyak selain bisa bersama dengan mu, karena untuk ku juga, sudah cukuplah kamu.
Kini, saatnya kita saling menjaga hingga waktunya tiba. Aku harap, aku adalah kaki kiri mu, buku diri mu, dan juga rumah untuk mu, hingga kemana pun kau pergi, aku adalah tujuan pulang mu. Terimakasih atas segalanya. . . Rizza Algivari.

Saturday 7 November 2015

Aku dan Trusmi

Benar, tak ada yang mengetahui kehidupan di hari esok. Begitu pula dengan aku. Banyak hal yang sudah aku lewati di awal tahun ini, segalanya begitu indah, segalanya selalu terlihat bak hadiah.
Siapa sangka aku akan meninggalkan zona nyaman ku sebagai pengajar anak-anak kritis di sekolah favorit, siapa sangka dengan mudahnya aku masuk zona sekretaris yang dulunya tak pernah aku bayangkan. Aku hanya berkeinginan untuk mencari banyak pengalaman dan menikmati pekerjaan dengan keteramplan yang aku miliki.
Aku senang berbicara, aku senang tampil, aku senang komunikasi dan aku senang sekali untuk menulis. Sudahlah aku terjun di kerjaan yang tak pernah aku damba, tak pernah aku kejar. Aku sekarang sekretaris dan sudah melanglang buana. Terimakasih Trusmi Group.

Dulu, ke Jakarta saja dipikir ulang mau kemana, mau bertemu siapa. Sekarang sudah layaknya bulak balik dapur, lanjut kota-kota besar lainnya. Tak kira-kira pula, sampai pulau Sumatra, Sulawesi dan lainnya. Capek? lumayan, tapi terbalas semua dengan pengalaman perjalanan yang aku dapat, ditambah banyak bonusan lainnya yang aku capai. Kini aku bukan lagi hayak anak rumahana yang memiliki satu dua teman, tapi sampai banyak sekali disetiap tempatnya. Tak main-main, teman-teman baruku semua orang hebat dan memiliki catatan kisah hidup yang keren.
Dalam waktu dekat, ada jadwal-jadwal perjalanan luar negeri yang harus terselesaikan, namun masih aku ragu untuk aku ambil.
Segala yang aku dapat bukanlah keberuntungan semata, semua berawal dari butir keringat yang aku cucurkan, dari ribuan do'a ibu yang penuh kehawatiran padaku, yang tak pernah henti ia menyebut namaku dalam hela nafasnya. Benarkan, janji tuhan itu benar. Kebaikan akan selalu berbalik pada orang-orang yang memang senantiasa berusaha dan berdo'a. selalu segalanya disesuaikan, dipertemukanlah aku dengan orang-orang baik, misalnya saja atasanku @SallyGiovany. Bila harus aku sebutkan satu persatu, kaluarga dan nama Rizza Algivaripun ada dalam daftar itu.
Sekarang apa mimpiku sudah selesai? belum, aku masih ingin menyelesaikan misiku dalam menciptakan kisah baru ku.
Namun untuk saat ini, aku senantiasa berterimakasih dan bersyukur.

Friday 7 August 2015

My new job

Hi, lakukan semaksimal mungkin apapun yang sedang kau lakukan. Itu yang selalu aku pegang, itu yang kemarin sudah aku laksanakan. Cukup sudah, entah sementara entah selamanya, aku tak lagi mengajar, tak lagi denger curhatan atau celetukan-celetukan nyeleneh dibarengi tawa renyak anak-anak berseragam. Dua tahun sudah ku maksimalkan apa yang aku punya, aku bisa, sebagai guru dan kakak. Sebagai partner kerja dan kariyawan boss terbaik yang pernah ada. Terimakasih Pak Kusmana, M.Pd. Guru Fisika SMA N 2 Kuningan dan boss yang sungguh baik terhadap ku.

Kumaksimalkan mengajar ku, sebagaimana kuliah ku. sebagaimana pinta Ibu ku tercinta.

Kini sudah waktunya, aku memilih apa yang ada di hati. Aku suka bertemu banyak orang, orang dewasa dan posisi dimana aku berada di perusahaan yang disana aku bisa bermain dengan target, ketercapaian dan kenaikan posisi.

Aku sekarang mendapat setengah mimpi ku, ku lepas gelar guru ku. Kini tersematkan "sekretaris" untuk ku. Sally Giovanny, kini ia boss ku. Owner trusmi group. Disini kita jalin hubungan layaknya kawan, tapi lagi-lagi ku maksimalkan kemampuan ku dalam bidang yang memang baru, tapi nyatanya, sampai sekarang aku bisa.

Kini ku rapikan jadwal bu Sally Giovanny, ku atur waktunya sebagai pembicara seminar di dalam maupun di luar negeri. Sally Giovanny
https://twitter.com/sallygiovany
ia seorang milyarder yang memulai karirnya dari nol, dari usia 17 tahun. Karakternya sedikit sama dengan ku, penuh ide, ambisius dan bersemangat. Aku sedikit rada PD bisa klop kerja, aku tahu apa yang ia mau. Yah, ini awal pertama ku. Semoga, lagi-lagi aku bisa maksimal.

Copyright at It's Yours - 2013

Designed by makmalf