It's Yours

I just wanna talk what I want to talk.
There's no big idea down, But hope the simple thought will be a great simplicity.

Sunday, 28 April 2013

Apa yang harus kita benahi ??

Judul diatas merupakan pertanyaan besar yang saat ini bersarang di otak besar dan kecil saya mengenai dunia pendidikan yang terjadi saat ini. Apa yang harus dibenahi dan apa yang harus ditingkatkan dalam dunia pendidikan di negeri tercinta ini.



-Pendidikan merupakan suatu usaha yang secara sadar diciptakan untuk membentuk, mengarahkan dan menggiring peserta didik agar lebih baik dalam segala aspek baik itu intelektual maupun sosial,dan pendidikan selalu terjadi dalam ranah formal maupun informal, sadar ataupun tidak.-
Berdasarkan pemahaman saya tentang makna pendidikan diatas, maka seharusnya siswa/i yang telah maupun sedang mengecam pendidikan haruslah sudah terbentuk menjadi seorang yang memiliki high intellectual dan memiliki good attitude, hal tersebut diperkuat dengan lamanya jangka waktu belajar yang disuguhkan pada anak-anak negeri ini, sekolah dasar selama 6 tahun, sekolah menengah pertama dan menengah atas masing-masing 3 tahun, bahkan banyak yang mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi S1, S2, S3 dll. Namun apa yang terjadi?? Banyak terjadi hal-hal yang membuat dunia pendidikan kita menjerit bahkan hingga menangis darah.
Apabila melihat berita-berita di TV sungguh bukanlah hal yang aneh bila kita sering disuguhi dengan kabar mengenai kenakalan-kenakalan remaja seperti pelecehan sexual, obat-obattan terlarang, tawuran sampai pada suatu permasalahan besar maupun kecil yang berbuntut pada kematian. Sama halnya dengan para dewasa yang berada di negeri ini yang seharusnya menjadi panutan para muda/i untuk menjadi pribadi yang lebih baik, misalnya sering sekali kita dengar dan bahkan sudah sangat muak untuk mendengar berita mengenai korupsi yang tak pernah berhenti dan bahkan pesimis akan lenyapnya penyakit serakah yang nampaknya sudah mendarah daging. Terlebih berduka ketika diketahui mereka yang korup memiliki background pendidikan yang baik dan mantap. Bersekolah dan berkuliah di luar negeri, dengan universitas-universitas bergengsi di dunia, Tapi tetep saja tak memiliki moral, olehnya hal tersebut bukanlah jaminan dan bukan sesuatu yang menjadi prioritas utama untuk diperhitungkan.
Dalam kasus korupsi para petinggi di negeri ini seperti diatas, saya memiliki sudut pandang bahwa mereka memang pintar, cerdik untuk membaca kesempatan dan lihai mencari peluang sebesar mungkin (peluang mendapat uang). Namun bumeranglah yang mereka dapatkan apabila warisan pendidikan yang dimiliki tidak dilapisi oleh sikap yang terpuji. Jadi mana yang harus dibenahi?
Pendidikan di negeri ini lebih cenderung berfokus hanya pada pengajaran -pemberian materi yang sesuai dengan kurikulum dan silabus yang telah ditentukan- semata. Itulah kunci utama mengapa kwalitas secara psikologis orang-orang di negeri ini nampak tidak mengalami perubahan, apa bedanya yang bersekolah dan tidak? Seragam? Pola pikir?. Bila ada orang yang berpendapat pola pikir yang membedakan mereka, lalu bagaimana dengan orang-orang sukses nan santun yang berada di lingkungan kita padahal tak bersekolah ataupun hanya lulusan sekolah dasar saja?
Dari pemaparan diatas sudah jelaslah sebenarnya bahwa jalan keluar dari kegalauan pendidikan selama ini adalah pola pikir dan hasrat pendidik/pengajar (Guru, Dosen, Orang tua) untuk lebih berfokus pada pembentukan sikap peserta didik terlebih dahulu. Bentuklah mereka menjadi pribadi yang santun, memiliki rasa tanggung jawab, jujur dan saling menghargai misalnya. Karena dengan telah tebentuknya sikap-sikap seperti itu, maka dengan mudah pendidik dapat bekerja sama untuk menciptakan atmosfir pendidikan yang positif dan melahirkan simbiosis mutualisme disana.
Dengan apa hal tersebut bisa terbentuk?
Niat, kata tersebut yang harus pertama kali dipegang oleh semua pendidik dan calon pendidik yang ada di negeri ini. Kesampingkan terlebih dahulu nafsu akan hasil yang akan didapat, dalam hal ini gaji. Karena bila awalnya hanya berorientasi pada uang, tersesatlah kita. Dan meranalah mereka anak-anak yang ingin mendapatkan pendidikan yang maksimal. Tekadkan dalam hati bahwa, pendidik memiliki kewajiban yang jauh lebih penting dari sekedar mencerdaskan, karena hal yang utama dan paling dibutuhkan saat ini adalah pembentukan pribai, yang tentunya diharapkan dan menjadi tombak utama untuk mereka bertahan dalam ganasnya dunia di era sekarang ini.
Metode, pemilihan metode sekarang ini sering hanya melihat mana metode yang cocok untuk siswa agar mereka memahami materi dengan baik dan cepat, tanpa memprhitungkan apakah metode tersebut juga akan mampu mempengaruhi sikap peserta didik. Itulah yang sering terlupakan.
Menjadi motivator yang baik. Apabila setiap pendidik menyisipkan motivasi, wejangan dan pengayaan moral pada siwa pada setiap waktunya, maka sukseslah guru tersebut dalam mengajar. Namun pendekatan, pemilihan kata-kata juga harus diperhitungkan nampaknya. Pernah saya mengalami kejadian yang benar-benar tak terduga, dimana saya jujur sedikit risi melihat siswa/i banyak tingkan di dalam kelas, saat saya berniat untuk mengarahkan dan mendidik mereka agar mampu menghargai orang lain, bukanlah input yang baik yang mereka terima malah sebaliknya. Hal tersebut tentulah membuat saya terlihat menjadi seseorang yang ingin memeksakan mereka berubah secara instan pada waktu itu juga, padahal tidak seperti itu. Jadi, balajar dari kesalahan saya, pemilihan kata-kata, intonasi bahkan mimik muka dalam memberikan stimulus pada siswa/i harus benar-benar menjadi perhitungan.
Poin terakhir yang mungkin mampu membantu dalam kelancaran proses belajar mengajar adalah kerja sama antara pengajar formal (guru) dan orang tua. Sering kali mereka saling menyalahkan dan menuding bahwa salah satu dari mereka tidak becus mengajar/mendidik, padahal keduanya benar-benar sangat dibutuhkan untuk mencapai main goal yang diharapkan, saling berkonsultasi dan bekerja sama, baik dalam hal sikap maupun prestasi belajar.
Segala poin yang dipaparkan diatas akan berjalan dan ampuh bila dilakukan sedari dini dan dilakukan oleh banyak pihak atau bahkan seluruh pihak. Mari sama-sama mengganti cover pendidikan yang telah usang di negeri ini, kita godok mereka dalam lamaya waktu belajar dengan pemberian penguatan sikap dan ahlak juga kwalitas berfikir yang baik bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya, tentunya dengan berani menghadapi segala resiko yang mungkin muncul dalam setiap usaha yang dilakukan.


1 comment:

  1. Haha I don't really now what it is but,hey...nice!

    ReplyDelete

Copyright at It's Yours - 2013

Designed by makmalf