Imitasi apa asli sih?
Sebenernya
geli sih mau membahas mengenai ini, tapi jujur, serial FTV yang barusan aku
tonton, maksa buat aku ngetik tulisan ini.
Gimana
ya, jadi suka gerogi dan geje kalau mau buka topik tentang hal kaya gini. :D
Cinta.
Cinta itu perasaan yang memang cuma bisa dirasain sama hati, tapi bisa dilihat
dan dicerna pake pikiran kita. Banyak orang yang tidak mengetahui makna cinta
itu apa, perasaan seperti apa yang bisa disebut cinta. Dari lingkungan sekitar
saja, sering aku denger curhatan-curhatan ataupun pembicaraan yang gak sengaja
aku denger mengenai hal sepertu itu. Banyak diantara mereka mengira bahwa cinta
ialah rasa kagum pada seseorang (dalam hal ini, cinta kepada lawan jenis ya)
yang sangat menggebu-gebu, adanya rasa cemburu yang memuncak dan hasrat untuk
selalu bersama. Dan saya kurang setuju, ya meski saya juga pernah memiliki
asumsi yang sama mengenai “cinta” itu ya, yang kaya gitu.
Sekarang
saya mungkin sudah sedikit lebih dewasa dan memiliki pandangan yang sedikit
menyimpang dari pandangan para remaja mengenai ini, tapi bukan berarti aku uda
tua juga si. Haha,
Berdasarkan
pengalaman yang aku rasain, cinta ada dua macam, yang satu imitasi. Hati-hati
buat yang dapet imitasi alias cinta palsu. Yang imitasi ini parahnya bisa bikin
orang kelimpungan dan bingung buat ngebedain dia asli apa enggak. Tapi tenang,
kita bisa tahu itu dengan menjabarkan karakter dari si tulus,
Cinta
yang tulus itu,
1.
Dimana
kita benar-benar sudah menerima segala kekurangan dan mensyukuri kelebihan
pasangan, sudah tidak ada rasa ilfeel lah disana.
2.
Pengertian,
kadang para remaja yang masih disihir dengan cinta monyet sulit untuk memberi
pengertian atau ruang untuk sang pacar. Nongkrong sama temen gak boleh, kerja
kelompok juga gak boleh, parah pokonya, kaya tahanan yang sedang di bui. Namun
saya yakin, seiring waktu seseorang mampu memberikan ruang tersendiri kepada
pasangan , toh kita punya dunia dan privasi pribadi sebenarnya, dan itu harus
dihargai.
3.
Setia
, seperti yang aku rasain kalau kita sudah tulus sama seseorang mau berapa lama
nungguin, ketemu atau tidak, tidak ada rasa kesal untuk terus setia dalam
hubungan tersebut.
4.
Terbuka,
hubungan yang sudah saling terbuka biasanya menunjukan bahwa hubungan tersebut
sudah nenuju ke arah serius dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
5.
Memaafkan,
cinta yang tulus itu cenderung menunjukan sesuatu yang menurut orang lain mungkin
nampak seperti orang bodoh. Dalam hubungan tentu saja tidak selslu mulus, ada
saja kendala didalamnya, dan saat pasangan melakukan kesalahan, lalu memberikan
penjelasan dan meminta maaf. Entah kekutan apa yang muncul, rasa selalu
memafkan lagi-lagi selalu datang, dan bahkan do’a-do’a yang baik yang menjadi balasannya untuk dia
yang sering khilaf. Bodoh kan?
6.
Peduli,
ketika orang lain nampak seperti menjatuhkan, tidak memperdulikan pasangan kita
karena sesuatu, cinta yang tulus tidak akan pergi untuk meninggalkan, tapi
bertahan untuk terus menguatkan. Lebih parah dari itu, saking pedulinya kadang
sering muncul hal-hal yang seperti berlebihan, layaknya orang tua, si tulus
sering muncul lebih cerewet dari pasangan lain untuk menjaga pasangannya.
7.
Selalu
memberi dukungan yang terbaik untuk segala urusan yang sedang dijalani. Karena
keegoisan sudah mulai layu dalam hubungan di tahap ini, labih ke realistis dan
keuntungan dimasa depan.
8.
Perhatian,
meski sudah saling lama mengenal dan saling percaya bahwa si pacar setia, gak
berarti kita ngelawatin tahap yang ini, tahap ini penting dalam suatu hubungan.
Kalau dalam masakan si kaya garemnya kali ya. Meski sayang tapi gak perhatiaan
semuanya nampak hambar, ciusss, (pengalaman).
Tapi buat suatu hubungan tak peduli
sudah setulus dan seserius apa, terkadang muncul kejenuhan bila tidak dibumbui
hal-hal yang bergejolak seperti rasa ketika cinta monyet muncul. Dan inilah
yang sering dirasain dan menjadi kendala para pencinta yang sudah
bertahun-tahun, dengan alasan sudah saling dewasa, percaya dan memahami tanpa
sadar menghilangkan poin terakhir diatas, menunjukan rasa perhatian itu sangat
penting, hal kecil tersebut bisa menunjukan bahwa kita tidak pernah bosan dan
jenuh dalam menjalani suatu hubungan hubungan, toh itu bukan kerjaan yang sulit
kan. Jadi sok atuh dicoba. :P
Nah buat kamu yang punya pacar, coba di
cek tiap poinnya, apa si do’i udah kaya gitu gak, kalau enggak, wah wah,,,
hati-hati sob. (ngomporin, :D)
ikut ngeramein ah, thank you pakar cinta :D
ReplyDeleteMaaf, saya bukan seorang pakar atau apa. hanya menuangkan sedikit pandangan dalam hal seperti itu, moga bermanfaat deh. :D
ReplyDeleteIkutan koment aaaahhh.. hehe..
ReplyDeletebgus je tulisannya.... :)
Cuma sayang banget kalo semua yang ditulis itu diterapkan pada orang yang belum tepat, alias gak halal.. hehe....
Sistemnya bagus tapi gak da pahala dan nilainya sama sekali di mata Allah. Itu namaya sia2 pan..
Oke, mungkin bagi kita sebagai manusia, hak dan kebutuhan akan cinta terpenuhi dengan adanya si do'i, fitrah dari rasa yang kita miliki pun terpenuhi, tapi ada yang perlu kita renungkan, apakah disini hak Allah telah kita penuhi,
"...sedang Dia teramat pencemburu."
Beda lagi, jika hal-hal diatas kita terapkan nanti pada suami kita. Meraih SAMARA....
Punten ah, sanes bade ceramah.... :D
Tulisan teteh jauh lebih keren. jadi maluuu, :P
Deletejadi gt y ije... hehe.
ReplyDeleteiyoy mas. :D
Delete