It's Yours

I just wanna talk what I want to talk.
There's no big idea down, But hope the simple thought will be a great simplicity.

Friday, 27 June 2014

SKRIPSI

Kata kedua yang menyeramkan untuk didengar, dibahas dan dikupas setelah kata "MATI" mungkin adalah kata "SKRIPSI". Sering saya pergoki pengguna Twitter atau Facebook yang terang-terangan menjauhi dan membenci kata SKRIPSI, sampai-sampai seolah hilang ingatan (drama queen). Semisal,
A: Wooooy skripsi udah nyampe mana?
B: Skripsi? apaan tuh?
A: @%^%%%^^$^&

C: Cuy udah bab berapa ni? gue mentok di bab 3.
D: ada pertanyaan lain gak? :/

Tapi aslinya gak kaya gitu kok. Sumpah! hahaha. Skripsi sama aja kok kaya bikin makalah, dimulai dari pembukaan, isi dan penutup berupa kesimpulan dan mungkin di skripsi tambahannya saran, kalau adaaaa. Tapi ya mungkin skripsi lebih terlihat keren saja, dikarenakan segala hal yang diutarakan harus berdasar pada penulis atau peneliti lainnya, walhasil banyak cari referensi yang lumayan bikin pusing dompet dan kudu bela-belain datengin book store atau gramedia. Hal kedua yang sedikit bikin beda adalah pengambilan data dari penelitian skripsi yang dicomot langsung sama kita SENDIRI. Istilahnya disebut action research atau juga survey/observasi langsung. Kalau makalah kan nyomot langsung dari buku. Toh singkatnya, keduanya sama-sama nyomot. Jadi kata SKRIPSI jangan dijadiin heboh deh.

Skripsi pasti akan mudah dilakukan orang yang rajin nulis sama baca. Dengan kata lain, yang kedodoran sama skripsi, semasa kuliah kemana and ngapain ajaaaaa? nulis sama baca postingan di socmed mulu siiiih. So, buat adek-adek (so senior, bhuhahaha) yang masih awal-awal kuliah, biasain coba bikin mini research, pake metode kualitatif kek, dengan instrumentnya observasi atau sistem tebar angket. Dijamin, bakal terbiasa nanti pas skripsi, karena kalo balik lagi inget ke mata kuliah second language acquisition ada tuh proses pemerolehan pengetahuan yang disebabkan karena kebiasaan. Dan hasilnya, ada yang disadari ataupun yang tida disadari.

Skripsi ibarat menu makanan, dimana peneliti adalah cook nya alias tukang masaknya, instrument adalah alat-alat masaknya (pisau, gunting, penggorengan dll) dan object penelitiannya adalah bahan-bahan masakannya. Seorang cook harus tepat pilih alat masak, semisal pisau, bila object nya adalah kentang, begitu dengan yang lainnya. Finally, semuanya bakal gampang diolah dan disajikan sebagai makanan yang minimal bisa dimakan, dan maksimal persentasinya menarik.

Sooooo, siap masak skripsi? eeeh, bikin skripsi. hihi

No comments:

Post a Comment

Copyright at It's Yours - 2013

Designed by makmalf