It's Yours

I just wanna talk what I want to talk.
There's no big idea down, But hope the simple thought will be a great simplicity.

Saturday, 26 April 2014

Bukankah perasaan ini, kita sendiri yang mengontrolnya. Kita sendiri yang memilikinya. Kita pula yang bebas membentuknya untuk seperti apa.
Arang akan sangat hitam bagi mereka yang memandangnya dengan seperti itu.
Tapi bisakah kita menyalahkan mereka yang memandangnya seolah putih?.

Bukankah setiap kotak harta karun selalu memiliki kuncinya. Apa demikian dengan sesuatu yang tak pernah berwujud?

Malam ini aku biarkan hati ini kacau. Tentu berharap ada yang sudi sedit saja merapikannya. Sama seperti kurapikan hati-hati lain yang pernah kacau. Tak hanya ku rapikan, akupun rela tetap tinggal dan pergi saat ku yakin sang pemilik hati sudah benar-benar menikmati utuh hatinya kembali.

Malam ini aku biarkan hati ini tetap kacau, karena sialnya,  tak ada yang datang bahkan ku undangpun sepertinya tak sudi.

Aku goyah, goyah akan duri kecil yang sudah selama bertahun tertancap di otak dan hati ku.
Aku rindu, rindu sosok yang sudah 10 tahun belakangan tak pernah aku lihat tawa lebarnya atau bahkan bau khasnya yang seolah masih jelas di ujung batang hidungku.

Apakah rindu hanya dimiliki anak kecil saja?, apa orang dewasa tak pantas memiliki rindu ini?.

Ibu, bila ku ceritakan semua rasa ini. Aku tak akan pernah mampu. Aku tak akan mampu lagi melihatmu menangis. Menguatkanku, yang seharusnya kini aku yang menguatkanmu.

Ibu bilang, sekarang aku sudah dewasa dan ibu yakin ada yang selalu menguatkanku seperti memori ibu dahulu. Namun aku ragu bu, akankah aku mendapatkan penguat itu.

Aku harus kuat, aku yakin, akupun memiliki seseorang di luar sana yang sedang berdoa, berharap aku selalu kuat dan yakin aku akan kuat.

Tapi kapan aku akan menemuinya? kapan aku yakin terhadapnya?

Aku sering kehilangan talar baikku untuk mereka yang hendak mengundangku untuk mengenal mereka. aku takut cerita sama aku perankan kembali. aku takut cerita sama terperankan lagi.

Yang harus ibu tahu, aku akan selalu menjadi sosok yang terukir halus. Tidak menghitamkan meski terkadang tergelapkan.

Untuk kamu disana yang senantiasa mendoakanku, terimakasih.
Disini kucoba kuat, meski lagi-lagi aku terjatuh ketika pundakku sudah terlalu berat dan tak ada tongkat untuk aku pegang.


4 comments:

  1. "Aku sering kehilangan talar baikku untuk mereka yang hendak mengundangku untuk mengenal mereka. aku takut cerita sama aku perankan kembali. aku takut cerita sama terperankan lagi."

    Jangan takut, tiap kepala berbeda jalan hidupnya. Pelajaran bukan alasan untuk merasa takut. Jalani, kalau jatuh bangkit lagi, kalau sakit sembuhkan lagi.

    ReplyDelete
  2. Jalani, kalau jatuh bangkit lagi, kalau sakit sembuhkan lagi.

    kata-kata ini memiliki banyak makna, seolah mengatakan bahwa sendiripun sudah cukup. Selah mengatakan, semua persoalaan hanyalah camilan yang mudah dengan mudahnya disantap dan habis. tapi, ya memang harus seperti itu. Thanks

    ReplyDelete

Copyright at It's Yours - 2013

Designed by makmalf