Dengan beragam sifat, watak atau karakter manusia yang diketahui, tentulah dari hal tersebut dapat memicu suatu konflik atau ketidak sukaan terhadap watak orang lain yang diduga kurang baik dan tidak sesuai dengan pemahaman yang disebut baik oleh diri dan otak yang sudah kita adopsi selama ini. Hal tersebut tentulah wajar bila disikapi dengan kepala dingin, karena kembali lagi pada sifat manusia yang unik dan tidak bisa kita pungkiri.
Coba lihat orang-orang terdekat kita, semisal orang tua, ade, kakak atau teman. Adakah sifat yang kamu tidak sukai yang mereka miliki? ya, pertanyaan ini tentu merupakan pertanyaan retorik. Bila ada rasa tidak nyaman yang muncul karena orang tua yang terlalu keras mendidik kamu, lantas apa yang harus dilakukan? apa mendiktenya untuk tidak seperti itu dan bersikap lembutlah?. Tentu hal tersebut bukan suatu pilihan yang dapat dilakukan, kalau memaksakan, coba saja lakukan hal diatas dan siap-siap buat dipelototi atau digampar sekalian. :D
Mari kita tukar posisi cerita diatas, bagaimana bila orang tua yang tidak suka bahkan membenci sifat yang dimiliki kamu, semisal cerewet dan kekanak-kanakan, atau sifat lainnya yang biasa dianggap sedikit negatif. Apakah akan semudah membalikan telapak tangan atau menaruh pantat di kursi, bila orang tua meminta kamu berubah atau bahkan menghilangkan sifat tersebut dan meminta kamu menjadi anak pendiam dan penurut?. Saya berani taruhan bahwa hal tersebut akan dengan gampangnya terjadi, ya kecuali orang tua kamu punya tongkat sihir yang bisa mengabulkan apa yang diminta.
"Merubah karakter seseorang adalah pembunuhan yang amat kejam"
" I never wish to be someone else, even through sometimes there're things I love from the other. I don't want to change myself. Let people know me as I am. I'm tomato, was born green but only time changes me to be yellow,orange and red. not because you, him or them. I am tomato and never change to be an apple". Ita Juita
Tidak boleh ada seorangpun yang memaksakan seseorang kepada pembentukan karakter atas harapan sendiri, kecuali pengarahan. Karena kedua hal tersebut tentulah berbeda, kita bisa mengarahkan kuda kemana arah yang tepat untuk dilalui tapi tidak dengan merubahnya menjadi seekor anjing, sapi atau bahkan burung.
"Manusia, khususnya yang sudah dewasa ibarat besi, misalkan saja tiang listrik. Kita tidak bisa membentuknya, beda halnya dengan anak yang masih kecil, mereka ibarat kawat yang masih kita bentuk untuk menjadi apa yang kita inginkan" Ustadz Mulana
Tapi saya punya tambahan sedikit pengenai ucapan seorang ustadz diatas, hal tersebut bisa terjadi apabila pengaruh lain dari luar tidak terlalu besar dan berpengaruh, karena kita ketahui tidak hanya keluarga yang mempengaruhi pembentukan karakter, tapi ada faktor lain seperti teman sepermainnan, media masa, dan lingkungan.
Jadi hal termudah yang bisa atau bahkan kita lakukan adalah menerima dengan bijaksana segala perbedaan karakter yang ada pada setiap orang, bila ada hal yang tidak kita sukai untuk dilihat dari orang lain, menghindar saja, pendapat yang berbeda muncul pecahkan saja dengan pembicaraan empat mata yang sehat.
No comments:
Post a Comment